Sape dan Tempe

Sape dan Tempe, Dua hal yang membuat orang Jerman ini Suka Indonesia

Sape dan Tempe, Dua hal yang membuat orang Jerman ini Suka Indonesia – Tidak banyak yang mengenal alat musik Sape. Alat musik khas suku Dayak di Kalimantan Timur ini sepintas mirip dengan gitar. Namun, cara memainkan alat musik ini berbeda. Sebelum slot gacor gampang menang seseorang memainkannya, senar-senar Sape terlebih dahulu diselaraskan dengan perasaan pemetiknya. Hal ini dilakukan karena Sape merupakan alat musik yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan seseorang.

Iris Schmidt adalah salah seorang yang dapat memainkan alat musik Sape. Perempuan warga negara Jerman yang dulu pernah tinggal di Indonesia selama enam tahun itu pertama kali berkenalan dengan alat musik ini ketika berada di Yogyakarta. Pada tahun 2011, Iris Schmidt mengikuti program beasiswa Darmasiswa dari pemerintah Indonesia selama setahun. Awalnya dia mengambil jurusan Fotografi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Namun, setelah beberapa bulan kemudian dia lebih tertarik dengan alat-alat musik Indonesia. Dia memutuskan untuk mempelajari alat-alat musik tradisional Indonesia dan memilih jurusan Etnomusikologi.

ris yang sangat fasih berbahasa Indonesia ini mengaku sangat senang bisa berkenalan dengan hampir semua alat musik tradisional Indonesia selama kuliah di jurusan tersebut.

“Saya suka musik Dayak karena kalau saya dengar dan saya main, saya merasa damai. Saya juga sering melihat orang-orang tua di sana bermain Situs Slot777 musik ini untuk menidurkan anak-anaknya,“ ucapnya.

Iris bercerita, bahwa musik ini umumnya berkisah tentang keluarga, harmoni, dan alam.

Bersama dengan Budi Santoso dari Yogyakarta dan Pablo Navarro dari Spanyol, mereka pentas di Berlin, Jerman (4/5/2019). Mereka memainkan berbagai alat musik dari berbagai daerah di tanah air, di antaranya dari Jawa Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Papua, dan Bali. Pablo cukup lihai bermain Suling Sunda.

Dia juga salah satu alumni Darmasiswa pada tahun 2016 di ISI Yogyakarta di jurusan Karawitan. Beberapa kali dia pentas di Candi Prambanan dan Borobudur.

Adapun Budi, seniman asal Yogyakarta tersebut sudah dua tahun ini tinggal di Dresden, Jerman. Dia membuat sendiri alat musik Sape dan memasarkannya di sana.

Selain belajar alat musik Sape, Iris juga pernah belajar membuat tempe selama mengikuti program beasiswa Darmasiswa.

Bahkan hingga sekarang di kota Dresden, Jerman, dia masih membuat tempe dan menjualnya.

Alat Musik Jepang

Alat Musik Jepang yang Mempertahankan Ciri Tradisionalnya

Alat Musik Jepang yang Mempertahankan Ciri Tradisionalnya – Di Belahan bumi negara manapun tentu memiliki sebuah adat dan juga budaya sendiri-sendiri. Seperti halnya di negara Jepang yang yang memiliki sebuah alat musik sangat khas dan berbeda slot server kamboja. Alat musik Jepang ini memiliki ciri dan bunyi yang sangat khas. Cara memainkan alat musik pun terbilang unik..

Sejarah Alat Musik Jepang

Jepang merupakan salah satu negara yang dikenal dengan pasar musik terbesar kedua setelah negara Amerika Serikat. Beberapa alat musik Jepang ini Memiliki sebuah gaya yang unik dan berbeda baik itu tradisional maupun modern. Pada awalnya alat musik Jepang dimainkan dalam sebuah ansambel atau gagaku yang mana merupakan jenis alat musik klasik yang dimainkan di pengadilan Imperial.

Sejarah alat musik Jepang ini pada awalnya dibawa dari Negara Tiongkok dan juga Korea. Pada awalnya etiologi menunjukkan bahwa negara Jepang dalam membuat sebuah suling di pedesaan dengan lubang tunggal yang terbuat dari batu dan juga tanah liat pada zaman kuno. Sebelum pada abad ke-3, Seruling mirip Ocarina yang mana terdapat lubang yang digunakan untuk memainkan nada-nada dan diperkenalkan dari Tiongkok.

Ciri Khas Alat Musik Jepang Tradisional

1. Irama Musik yang Jarang

Pada hakikatnya nya musik merupakan bagian mahjong ways 3 dari seni yang menggunakan bunyi sebagai medianya. Alat musik di negara Sakura ini menggunakan Irama musik yang jarang dan memiliki sebuah syarat-syarat tertentu ketika menggunakannya. Adanya tiga unsur elemen musik seperti halnya Irama, menjadi, dan Harmoni, Tidak berdiri secara seimbang. Hal ini dikarenakan penggunaan Irama yang lebih sedikit dibandingkan unsur yang lainnya.

2. Akord yang Tidak Teratur

Akord merupakan kumpulan tiga nada maupun lebih yang dimainkan secara bersamaan sehingga akan terdengar lebih harmonis. Ciri khas dari musik Jepang ini memiliki Accord yang tidak teratur ketika mengiringi suatu lagu. Meskipun memiliki akun yang tidak teratur namun suara musik yang dihasilkan tetap enak untuk didengarkan.

3. Menggunakan Banyak Instrumental

Instrumen merupakan alat yang biasa digunakan untuk menghasilkan sebuah musik. Berbicara mengenai alat musik Jepang ini banyak alat musik yang digunakan sebagai instrumentalnya. Instrumental yang dimaksud berupa instrumen gesek, tiup, pukul. Perpaduan dari berbagai instrumen tersebut menghasilkan sebuah nada yang sangat khas.

4. Aliran Musiknya Mencerminkan Perasaan

Ketika mendengarkan sebuah musik yang dihasilkan dari alat musik Jepang asli, kita akan mampu melihat bagaimana perasaan dari nada yang dihasilkan tersebut. Aliran musik yang dihasilkan akan mencerminkan sebuah perasaan baik itu sedih, bahagia, maupun senang. Seseorang yang mendengarkan akan dengan mudah menebak aliran yang sedang dimainkan.

5. Dimulai dengan Tempo Lambat

Cepat lambatnya bunyi nada atau yang sering disebut sebagai Tempo dalam musik Jepang selalu diawali dengan tempo yang lambat. Perubahan musik yang dimainkan berangsur-angsur cepat seiring dengan dimainkannya musik tersebut. Tempo yang lambat akan menghasilkan sebuah Musik yang semakin membuat penasaran pendengarnya.